tag:blogger.com,1999:blog-6975873579891533464.post4152389371728882313..comments2010-05-24T08:53:02.802-07:00Comments on Kawasan dan Wawasan Studi Islam: Kawasan dan Wawasan Studi IslamProf. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. M.Sihttp://www.blogger.com/profile/10476069143496247124noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-6975873579891533464.post-5801546535664760382010-05-24T08:53:02.802-07:002010-05-24T08:53:02.802-07:00lah kok masih kurang klengkap sih om,,, ugh,,,??/ ...lah kok masih kurang klengkap sih om,,, ugh,,,??/ nyari kmna lagi nihdhanankhttps://www.blogger.com/profile/03909238628960981150noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6975873579891533464.post-73606903029684201792010-02-17T07:21:03.324-08:002010-02-17T07:21:03.324-08:00tolong diskripsi ini di beri refrensi yang jelas m...tolong diskripsi ini di beri refrensi yang jelas maksudnya mohon keterangan pengambilan dari mana ? apa dari bapak sendiri biar nanti bisa diambil untuk pembuatan makalah seperti footnote dalam makalah trims. maaf bila kata-katanya da yang menyakitkan hati bapak saya tidak ada maksud apa-apa.<br />dan saya banyak-banyak terima kasih dengan adanya deskripsi ini saya dapat menambah wawasan saya. dan deskripsi ini sangat-sangat bagus untuk kalangan seperti saya mahasiswa semester satuoperatormamuarihttps://www.blogger.com/profile/18320306228162579779noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6975873579891533464.post-87828650387624095412008-11-22T01:49:00.000-08:002008-11-22T01:49:00.000-08:00IRLA(Islam Rahmat Lil 'Alamin), menuntut adanya na...IRLA(Islam Rahmat Lil 'Alamin), menuntut adanya nazhariyah/perspektif ramah. ramah terhadap lingkungan, ramah terhadap lawan politik, ramah terhadap sejarah, dll. hatta, budaya yg tersimpul dalam peradaban manusia itu sendiri. nazhariyah yg berjarak dengan realitas akan melahirkan hegemoni/pemaksaan trhdp konteks(al Waaqi'). IRLA,lalu,sebatas jargon tanpa ruh/metode tanpa aplikasi/retorika tanpa partisipatoris/dst. di sisi lain, jeratan-jeratan budaya yg begitu menganga siap menelikung langkah/sikap kita sbg manusia yg hurriyah/merdeka/bebas berkehendak. dalam konteks HAM,misalnya, IRLA vis a vis peradaban (di)berbentur(2k)an oleh aras "fatwa domain". kita terpojok dalam kamar hampa rasionaliltas yg sesungguhnya. sunyi, sepi, asing, dan merana dlm teriak/pekik: "ISLAM YA'LU WA LA YU'LA 'ALAIH". tulisan ini saya kira perlu menjelaskan (klo bukan meruntut) kontestasi nazhariyah dan budaya islam dg pespektif ke-Indonesia-an, yg multikultural, plural, dst. misalnya:<BR/>1.) Nazhariyah Nabi,apakah beliau menggagas syumuliyat el Islam secara totalitas? atau sebatas figur sosial Arab saja?<BR/>2.) Tsaqafiyat el Islam, apakah tsaqafah kemanusiaan terlepas dr din al Allah? atau menyatu bahkan "ada" tsaqafiyat el Ilahi(baca;Islam)?<BR/>3.) dari pembedaan(persenyawaan?) antara nazhariyat wa el tsaqafiyat el Islam itu, lalu, bisakah dipetakan jihad/kepahlawanan kita sbg makhluk sosial dg kita sbg 'ibad('ain dan kifayat)?<BR/>4.) dr situ, lalu muncul persoalan, jikalau terjadi benturan antara 'ain dan kifayat, apakah negara menjadi/dawlat-khilafah penting dirumuskan ataukah cukup dg public speace ala Habermas itu?Ladang Pemikirhttps://www.blogger.com/profile/08065090529761858898noreply@blogger.com