Senin, 07 April 2008

Kawasan dan Wawasan Studi Islam

KAWASAN DAN WAWASAN STUDI ISLAM
Prof. Dr. Muhaimin, MA; Dr. Abdul Muujib, M.Ag; Dr. Jusuf Mudzakkir, M.Si
Jakarta: Kencana Prenada Media, Cet. 1 2005, Cet 2 2007
ISBN: ISBN: 979-3925-05-1



Deskripsi
Pada era globalisasi dan informasi saat ini, yang ditandai semakin menipis dan hilangnya batas pemisah antara nilai-nilai dan lingkungan budaya bangsa-bangsa, yang diikuti dengan kecenderungan terbentuknya nilai-nilai budaya yang bersifat universal, nampaknya studi tentang Islam menjadi sangat penting dan pendapatkan perhatian yang sangat luas, baik di kalangan umat Islam sendiri maupun di kalangan luar Islam. Urgensi studi Islam pada masa sekarang paling tidak dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi internal dan sisi eksternal. Dengan sisi internal dimaksudkan adalah nilai-nilai dan sistem budaya yang ada di lingkungan umat Islam sendiri; sedangkan sisi eksternal yang dimaksudkan adalah nilai-nilai dan sistem budaya di luar kalangan umat Islam.
Suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri, bahwa nilai-nilai dan sistem budaya yang ada di lingkungan umat Islam telah kehilangan daya dinamikanya dan menjadi mandeg, sehingga tidak mampu mewujudkan peran dan fungsinya sebagai ramatan li al-‘alamin. Sementara nilai-nilai dan sistem budaya umat manusia di luar lingkungan umat Islam pada umumnya telah didominasi oleh nilai-nilai dan sistem budaya modern, dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya yang semakin canggih serta sifatnya yang sekuler, telah mengalami perkembangan yang cepat dan tanpa batas serta menyentuh tujuan-tujuan yang hakiki. Sebagai konsekwensinya, nilai-nilai dan sistem budaya modern tersebut telah menimbulkan ancaman terhadap kelestarian kehidupan umat manusia dan alam sekitarnya serta kehidupan semesta ini. Inilah tantangan bagi Islam daan umatnya, bahkan bagi seluruh umat manusia.
Era globalisasi dan informasi merupakan kenyataan yang tidak dapat ditolak dan Islam menghadapi tantangan yang tak terelakkan. Nilai-nilai dan sistem budaya modern yang bersifat sekuler dengan bebas bisa memasuki lingkungan kehidupan umat Islam, dan akan menyingkirkan nilai-nilai dan kehidupan budaya umat yang statis dan mandeg. Konsekwensinya umat manusia dan dan alam semesta akan menghadapi kehancuran. Namun era globalisasi dan informasisebenarnya memberikan kesempatan yang luas untuk mewujudkan misi Islam sebagai rahmatan li al-‘alamin. Dengan nilai-nilai dasarnya yang bersifat universal dan dengan sitem budayanya yang pada dasarnya memiliki dinamika yang tinggi, Islam akan bisa memberikan arah dan tujuan perkembangan budaya modern yang cenderung kehilangan arah dan tujuannya. Di sinilah letak urgensinya studi Islam pada saat ini.
Sesuai dengan judulnya, karya tulis ini akan menganalisis dan membahas secara mendalam tentang Islam dan berbagai aspek serta dimensinya, untuk memberikan gambaran dan pemahaman tentang Islam yang bersifat menyeluruh dan utuh. Sifat menyeluruh dalam arti meliputi semua aspek dan dimensi, baik sebagai agama, ajaran-ajaran, sistem kehidupan sosial, budaya dan peradaban, maupun dimensi sejarah, filsafat, moral, spiritual dan sebagainya. Sebangkan sifat utuh dalam arti sebagai satu kesatuan sistem agama, ajaran, budaya dan peradaban yang universal, dengan al-Qur’an sebagai sumber dasarnya, al-sunnah sebagai sumber operasionalnya dan ijtihad sebagai sumber dinamikanya. Untuk itu, maka studi Islam ini berusaha menggunakan metode dan pendekatan yang bersifat filosofis, historis dan metode-metode ilmiah lainnya, di samping tentunya tidak meninggalkan sama sekali pendekatan dan metode studi Islam yang bersifat konvensional yang berlaku di kalangan umat Islam.
Dengan cara dan pendekatan semacam itu, berarti terjadi pemahaman ulang terhadap Islam, sebagaimana yang difahami secara konvensional selama ini, yang pada giliran selanjutnya akan terhapuslah citra Islam yang dianggap statis, mandeg dan ketinggalan zaman serta tidak fungsional lagi di tengah-tengah kemajuan iptek serta perkembangan budaya dan peradaban modern. Selanjutnya dengan studi ulang tersebut akan terbentuk gambarandan pemahaman yang baru tentang Islam yang bersifat dinamis dan fungsional menghadapi tantangan dan tuntutan perkembangan zaman. Dengan citra barunya itulah Islam akan mampu menghadapi sistem budaya modern yang melanda dunia Islam di era globalisasi dan informasi saat ini. Bahkan dengan misinya sebagai rahmatan li al-‘alalmin, Islam berpotensi kuat untuk memberikan alternatif pemecahan permasalahan dunia modern, Insya Allah.
Karya tulis ini memang bukanlah merupakan karya orisinal, tetapi kami banyak mengutip, meramu, mengulas dan membandingkan serta menyimpulkan karya-karya dan pemikiran-pemikiran para pakar terdahulu. Hal ini tercermin dalam buku-buku referensi yang kami gunakan dalam penulisan ini. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan munculnya pemikiran dan visi yang berbeda, bahkan mungkin berlawanan dengan pemikiran dan visi karya-karya yang mendahuluinya. Dengan demikian, karya tulis ini akan bernilai dalam menambah dan mengembangkan kepustakaan tentang studi Islam yang telah ada sebelumnya.
Secara sistematik, karya tulis ini diawali dengan pembahasan tentang pengertian dan visi studi Islam, yang diikuti dengan pembahasan tentang kedudukan agama dalam kehidupan budaya manusia, yang merupakan pembahasan tentang latar belakang turunnya Islam sebagai agama samawi terakhir, yang final dan sempurna sebagai ni’matan wa rahmatan li al-‘alamin. Kemudian diikuti dengan pembahasan dan analisis tentang potensi Islam dalam menjawab tantangan zaman, yang pembahasannya meliputi pengertian Islam dan ciri-ciri ajaran-ajarannya serta implikasinya terhadap kehidupan umat, al-Qur’an sebagai sumber dasar ajaran Islam, al-sunnah sebagai sumber dasar operasionalnya, ijtihad sebagai sumber dasar dinamika ajaran-ajaran serta budaya dan peradaban Islam. akhirnya dibahas dan dianalisis tentang Islam dan berbagai dimensinya, yang meliputi dimensi sejarah, aqidah/akhlak, ibadah dan syari’ah, dimensi filsafat, kebudayaan dan peradaban, serta dimensi ukhuwah islamiyah.




DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN;
Pengertian studi Islam, Urgensi Studi Islam, Tujuan Studi Islam, Pendekatan dan metode dalam studi Islam, Kedudukan dan Kawasan Metodologi Studi Islam sebagai Mata Kuliah
BAB II : STUDI AGAMA;
Fenomena Agama Dalam Kehidupan Manusia, Mencari pengertian agama, Klasifikasi Agama : Agama Samawi dan Agama Budaya, Perkembangan agama dalam kehidupan budaya manusia, Kedudukan dan fungsi agama dalam kehidupan budaya dan peradaban moderen, BAB III : ISLAM; PENAMAAN, KARAKTERISTIK AJARANNYA;
Penamaan Islam dan Implikasinya dalam kehidupan manusia, Universalitas, otentisitas dan dinamika ajarannya.
BAB IV : STUDI QUR’AN;
Pengertian al-Quran, isi dan pesan-pesan al-Quran, Fungsi al-Quran, Bukti-bukti otentisitas al-Qur’an, Metodologi penafsiran al-Quran,
BAB V : STUDI HADITS;
Pengertian al-hadits/as-sunnah, Perbedaan hadits qudsi dan al-Qur’an, Kedudukan dan fungsi hadis dalam syariat Islam, Kehujjahan as-Sunnah/al-Hadits, Fungsi as-Sunnah/al-Hadits terhadap al-Qur’an, Di seputar pandangan ulama tentang fungsi al-hadits terhadap al-Qur’an, Sistem pembukuan as-Sunnah/al-Hadits, Metode Takhrij al-Hadits (suatu metode penelitian al-Hadits).
BAB VI : IJTIHAD DAN DINAMIKA PEMIKIRAN DALAM ISLAM;
Pengertian ijtihad, Urgensi dan kedudukan ijtihad, Syarat-syarat mujtahid, Wilayah ijtihad, Sebab-sebab yang menimbulkan perbedaan hasil ijtihad.
BAB VII : DIMENSI SEJARAH ISLAM;
Makna sejarah, Periodesari sejarah Islam, Beberapa peristiwa penting yang terjadi pada masing-masing periode sejarah Islam, Masalah Kepemimpinan umat setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
BAB VIII : DIMENSI AQIDAH DAN AKHLAK DALAM ISLAM;

3 komentar:

Ladang Pemikir mengatakan...

IRLA(Islam Rahmat Lil 'Alamin), menuntut adanya nazhariyah/perspektif ramah. ramah terhadap lingkungan, ramah terhadap lawan politik, ramah terhadap sejarah, dll. hatta, budaya yg tersimpul dalam peradaban manusia itu sendiri. nazhariyah yg berjarak dengan realitas akan melahirkan hegemoni/pemaksaan trhdp konteks(al Waaqi'). IRLA,lalu,sebatas jargon tanpa ruh/metode tanpa aplikasi/retorika tanpa partisipatoris/dst. di sisi lain, jeratan-jeratan budaya yg begitu menganga siap menelikung langkah/sikap kita sbg manusia yg hurriyah/merdeka/bebas berkehendak. dalam konteks HAM,misalnya, IRLA vis a vis peradaban (di)berbentur(2k)an oleh aras "fatwa domain". kita terpojok dalam kamar hampa rasionaliltas yg sesungguhnya. sunyi, sepi, asing, dan merana dlm teriak/pekik: "ISLAM YA'LU WA LA YU'LA 'ALAIH". tulisan ini saya kira perlu menjelaskan (klo bukan meruntut) kontestasi nazhariyah dan budaya islam dg pespektif ke-Indonesia-an, yg multikultural, plural, dst. misalnya:
1.) Nazhariyah Nabi,apakah beliau menggagas syumuliyat el Islam secara totalitas? atau sebatas figur sosial Arab saja?
2.) Tsaqafiyat el Islam, apakah tsaqafah kemanusiaan terlepas dr din al Allah? atau menyatu bahkan "ada" tsaqafiyat el Ilahi(baca;Islam)?
3.) dari pembedaan(persenyawaan?) antara nazhariyat wa el tsaqafiyat el Islam itu, lalu, bisakah dipetakan jihad/kepahlawanan kita sbg makhluk sosial dg kita sbg 'ibad('ain dan kifayat)?
4.) dr situ, lalu muncul persoalan, jikalau terjadi benturan antara 'ain dan kifayat, apakah negara menjadi/dawlat-khilafah penting dirumuskan ataukah cukup dg public speace ala Habermas itu?

operatormamuari mengatakan...

tolong diskripsi ini di beri refrensi yang jelas maksudnya mohon keterangan pengambilan dari mana ? apa dari bapak sendiri biar nanti bisa diambil untuk pembuatan makalah seperti footnote dalam makalah trims. maaf bila kata-katanya da yang menyakitkan hati bapak saya tidak ada maksud apa-apa.
dan saya banyak-banyak terima kasih dengan adanya deskripsi ini saya dapat menambah wawasan saya. dan deskripsi ini sangat-sangat bagus untuk kalangan seperti saya mahasiswa semester satu

dhanank mengatakan...

lah kok masih kurang klengkap sih om,,, ugh,,,??/ nyari kmna lagi nih